Aku jatuh.
Aku terjatuh sejak... oh, aku sudah tidak tahu lagi. Beberapa juta tahun? itu sudah tidak penting lagi; waktu tidak memiliki arti apa-apa ketika tidak terhingga.
Ada banyak sekali cerita untuk di katakan. Aku hanya duduk di rumah, pundak ku terasa sakit, dan aku terjatuh. Awalnya aku hanya berteriak, dan menunggu tulangku pecah di lantai. Ternyata tidak terjadi. Beberapa hari kemudian akhirnya aku menyadari ini tidak berakhir begitu saja. Aku tidak melalukan kesalahan, aku tidak melakukan kebenaran. Aku tidak melakukan sesuatu.
Dan lagi aku terjatuh.
Aku tidak bisa melihat sesuatu kecuali kegelapan atau apa pun itu ketika aku terjatuh.
Aku tidak bisa mendengar apa pun kecuali dengungan udara ketika melewati telingaku. (aku yakin di bawah sana ada udara; dimana pun itu)
Aku tidak bisa mencium kecuali bau busuk dan layu tubuh ku.
Aku bisa merasakan kulit ku, retak dan rusak, bebepara bagian ku lenyap menjadi tak berguna. Aku diterjang rasa sakit. Ini lebih menarik daripada keabadian yang tidak nyata, menurut ku.
Berteriak? Aku sudah menyerah sejak seabad lalu. Tidak ada gunanya. Tidak ada banyak hal yang dapat dilakukan.
Mungkin hingga aku mati suatu hari. Apa pun yang menunggu ku disana mungkin lebih baik dari pada ini.
Benar-benar, hal yang paling aku takutkan pada saat ini adalah aku sebenarnya sudah mati.
Aku terjatuh sejak... oh, aku sudah tidak tahu lagi. Beberapa juta tahun? itu sudah tidak penting lagi; waktu tidak memiliki arti apa-apa ketika tidak terhingga.
Ada banyak sekali cerita untuk di katakan. Aku hanya duduk di rumah, pundak ku terasa sakit, dan aku terjatuh. Awalnya aku hanya berteriak, dan menunggu tulangku pecah di lantai. Ternyata tidak terjadi. Beberapa hari kemudian akhirnya aku menyadari ini tidak berakhir begitu saja. Aku tidak melalukan kesalahan, aku tidak melakukan kebenaran. Aku tidak melakukan sesuatu.
Dan lagi aku terjatuh.
Aku tidak bisa melihat sesuatu kecuali kegelapan atau apa pun itu ketika aku terjatuh.
Aku tidak bisa mendengar apa pun kecuali dengungan udara ketika melewati telingaku. (aku yakin di bawah sana ada udara; dimana pun itu)
Aku tidak bisa mencium kecuali bau busuk dan layu tubuh ku.
Aku bisa merasakan kulit ku, retak dan rusak, bebepara bagian ku lenyap menjadi tak berguna. Aku diterjang rasa sakit. Ini lebih menarik daripada keabadian yang tidak nyata, menurut ku.
Berteriak? Aku sudah menyerah sejak seabad lalu. Tidak ada gunanya. Tidak ada banyak hal yang dapat dilakukan.
Mungkin hingga aku mati suatu hari. Apa pun yang menunggu ku disana mungkin lebih baik dari pada ini.
Benar-benar, hal yang paling aku takutkan pada saat ini adalah aku sebenarnya sudah mati.
Credits: Creepypasta
No comments:
Post a Comment